PG. KEBONAGUNG

Berita Terkini

Inhouse Training Peningkatan Kompetensi Operator Masakan

Perilaku konsumen lambat laun mengalami perubahan. Peningkatan kualitas akan produk menjadi prioritas utama dalam memilih dan membeli barang. Belum lagi konsumen yang tidak hanya terpaku pada kualitas saja akan tetapi sudah mengarah pada standarisasi produk tentang kelayakan barang itu untuk digunakan atau dikonsumsi.

Gula, salah satu produk konsumsi pokok mau tidak mau mengikuti keinginan konsumen. Gula, hampir setiap hari dikonsumi oleh masyarakat Indonesia, menurut anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per orang dalam per hari yaitu 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Konsumen yang pada awalnya hanya memperhatikan gula secara fisik saja, seperti kejernihan kristal gula, putih dan tidak menggumpal, perlahan sudah mempertimbangkan gula dengan kualitas baik dan aman bagi kesehatan.

Sejalan dengan hal itu, selain halal dan produk berstandar baik ISO maupun SNI, PT Kebon Agung merasa perlu untuk berbenah bila tetap ingin bersaing dalam industri gula. Ditunjang dengan peralatan yang mendukung akan peningkatan kualitas gula seperti yang tertuang dalam program kerja PT Kebon Agung yaitu peningkatan kualitas gula, PG Kebon Agung mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas gula.

“Sebelum berlakunya sistem lelang penjualan gula seperti saat ini, pabrik mungkin hanya terpaku pada memproduksi saja, karena seluruh hasil produksi dibeli oleh bulog sebagai pendistribusi gula ke konsumen. Dengan mekanisme lelang, konsumen berhak menentukan pilihan gula mana yang akan mereka beli dengan harga dan standar kualitas yang mereka tentukan” begitu yang disampaikan pemimpin PG Kebon Agung Hendro Setiaji mengawali sambutan sebelum membuka secara resmi inhouse training peningkatan kompetensi operator masakan bekerja sama degan LPP Yogyakarta. Lebih lanjut pemimpin PG Kebon Agung menambahkan bahwa kualitas gula merupakan tanggungjawab semua lini produksi dan semua strata karyawan, tidak terpaku pada operator masakan saja akan tetapi semua yang terlibat mulai dari awal proses sampai menjadi gula.

Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 14 sampai dengan 16 Oktober, diikuti oleh semua unit PT Kebon Agung yaitu PG Kebon Agung, PG Trangkil dan Kantor Direksi. Diikuti oleh kurang lebih 30 peserta terdiri dari operator masakan, petugas quality control dan chemiker.

Menutup sambutan pembukaan pelatihan ini, pemimpin PG Kebon Agung mengajak semua karyawan terutama peserta pelatihan untuk tetap mengedepankan semangat kerja dan terus berinovasi serta berorientasi pada produk.

bcr,-